Sabtu, 15 Oktober 2011

MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR ANAK

-->
                                                                 

      Sebagai seorang ibu kadang rasanya suka cemas,panik dan bahkan malu ketika anak kita agak berbeda dengan anak-anak teman yang lain, terutama di kala teman kita  dengan bangganya menceritakan kemampuan baru yang dikuasai anaknya, sedangkan anak kita rasanya lambat benar perkembangannya.
          Hal ini tanpa disadari kadang menyebabkan ibu memaksa anak belajar agar  memiliki kemampuan yang sama dengan anak lain.tanpa memperhatikan metode pengajaran yang di gunakan dan tanpa mempertimbangkan    bahwa setiap anak berbeda dan perbedaan tersebut merupakan hal yang wajar saja (setiap anak  unik dan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam menguasai sesuatu)
       Dampaknya Ketika anak merasa cara kita mengajari mereka belajar tidak menyenangkan, biasanya anak akan menganggap bahwa belajar adalah hal yang tidak menarik dan membosankan.
         Usia balita memang masa bermain, jadi biarkanlah jika ia lebih banyak ingin bermain. Sekarang tinggal bagaimana kita bisa masuk dalam dunia bermainnya itu sambil memberinya pelajaran dan inilah yang disebut dengan "bermain bermakna". Dengan permainan anak bisa belajar dan menguasai sesuatu. Misalnya dalam mengajarkan anak membaca atau mengenali huruf, ibu bisa  kreatif sendiri membuat kartu yang berisi gambar binatang dengan tulisan di bawahnya,dan metode mengajarnya di sesuaikan dengan jenis permainan yang disenangi anak.
, untuk anak yang hobi panjat memanjat atau lari- lari  bisa kita ajak belajar  dengan lomba lari mengambil kartu. Bahkan anak yang sedang bermain boneka, dakon, atau sedang makan Sekalipun bisa kita ajak belajar, tergantung kreatifitas ibua
-->.
              Selain itu perhatikan juga keluhan anak, ketika anak bilang capek, mungkin itu menunjukkan bahwa anak tak menikmati belajarnya. Maka orang tua perlu merubah suasana belajarnya (tempat atau metodenya ) sehingga anak akan merasa enjoy belajar.
           Intinya , tumbuhkanlah kemampuan  anak  sealamiah mungkin dan tanpa paksaan.dan jangan lengah, dengan dalih bahwa kemampuan anak berbeda akhirnya kita menyerah dan membiarkan anak kita tidak belajar ketika sulit untuk diajak belajar.harusnya kondisi anak kita yang sulit ini memotivasi orang tua untuk menemukan trik-trik baru yang menyenangkan dalam mengajari mereka.
            Jika anak merasa "enjoy" (menikmati belajar sambil bermain), maka kedepan ia akan memiliki ketertarikan belajar dan akhirnya kebiasaan belajar yang kita lakukan bersama anak akan membentuk budaya belajar sehingga ketika besar nanti anak akan belajar dengan sendirinya tanpa kita suruh belajar 

Sabtu, 01 Oktober 2011

mutiara di balik sekolah alam


…..Sambil bermain anak belajar dan bersama alam anak belajar 
            Dunia anak adalah dunia bermain, Walaupun kelihatannya mereka sedang  bermain (outbond, bercocok tanam, beternak, mencuci baju bahkan berwirausaha( Pasaran))tapi sebenarnya mereka sedang belajar, bukan sekedar belajar teoritis. Ada banyak hal /aspek yang bisa mereka pelajari.  misalnya dari kegiatan bertanam padi mereka bisa belajar  matematika( menghitung jumlah biji padi), IPA (mengamati proses pertumbuhan padi daan perubahan bentuk), Bahasa (melatih anak  menceritakan  proses ) agama ( mengakui keagungan sang pencipta dan akhirnya mereka akan menghargai nasi, karena ternyata untuk mendapatkan sebutir nasi butuh proses perjuangan yang panjang.
          jadi Belajar di alam terbuka, secara naluriah akan menimbulkan suasana 'fun', tanpa tekanan dan jauh dari kebosanan. Dengan demikian akan tumbuh kesadaran pada anak bahwa 'learning is fun' dan sekolah identik dengan kegembiraan , sehingga harapannya tujuan pendidikan untuk membantu anak didik tumbuh menjadi manusia yang berkarakter yaitu  manusia yang tidak saja mampu memanfaatkan apa yang tersedia di alam, tapi juga mampu mencintai dan memelihara alam lingkungannya akan tercapai.

“Alam”  Dalam konsep pendidikan Sekolah Alam mempunyai  3 fungsi antara lain :
• Alam sebagai ruang belajar
Alam sebagai media dan bahan ajar
• Alam sebagai objek pembelajaran
Sehingga  akan terbentuk kecerdasan naturalis, menjadikan  pribadi yang kreatif dalam memanfaatkan lingkunan sekitar
Adapun konsep pembelajaran sekolah alam memadukan antara  kurikulum depdiknas, dan kurikulum khas sekolah alam.
 Sehingga materi yang diberikan di sekolah alam pada dasarnya sama dengan sekolah biasa, namun metode penyampaiannya saja yang berbeda yaitu  menggunakan sistem spider web
  Proses pembelajaran Sekolah Alam menyandarkan pada 4 (empat) pilar
1. Pengembangan akhlak yang baik (akhlaqul Karimah)
2. Pengembangan logika dan daya cipta melalui percobaan (Expreriental Learning)
3. Pengembangan kepemimpinan dengan metode Outbond Training
4. Pengembangan kemampuan berwirausaha (Entrepreneurship)