Sebagai seorang ibu kadang rasanya suka cemas,panik dan bahkan malu ketika anak kita agak berbeda dengan anak-anak teman yang lain, terutama di kala teman kita dengan bangganya menceritakan kemampuan baru yang dikuasai anaknya, sedangkan anak kita rasanya lambat benar perkembangannya.
Hal ini tanpa disadari kadang menyebabkan ibu memaksa anak belajar agar memiliki kemampuan yang sama dengan anak lain.tanpa memperhatikan metode pengajaran yang di gunakan dan tanpa mempertimbangkan bahwa setiap anak berbeda dan perbedaan tersebut merupakan hal yang wajar saja (setiap anak unik dan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam menguasai sesuatu)
Dampaknya Ketika anak merasa cara kita mengajari mereka belajar tidak menyenangkan, biasanya anak akan menganggap bahwa belajar adalah hal yang tidak menarik dan membosankan.
Usia balita memang masa bermain, jadi biarkanlah jika ia lebih banyak ingin bermain. Sekarang tinggal bagaimana kita bisa masuk dalam dunia bermainnya itu sambil memberinya pelajaran dan inilah yang disebut dengan "bermain bermakna". Dengan permainan anak bisa belajar dan menguasai sesuatu. Misalnya dalam mengajarkan anak membaca atau mengenali huruf, ibu bisa kreatif sendiri membuat kartu yang berisi gambar binatang dengan tulisan di bawahnya,dan metode mengajarnya di sesuaikan dengan jenis permainan yang disenangi anak.
, untuk anak yang hobi panjat memanjat atau lari- lari bisa kita ajak belajar dengan lomba lari mengambil kartu. Bahkan anak yang sedang bermain boneka, dakon, atau sedang makan Sekalipun bisa kita ajak belajar, tergantung kreatifitas ibua
-->., untuk anak yang hobi panjat memanjat atau lari- lari bisa kita ajak belajar dengan lomba lari mengambil kartu. Bahkan anak yang sedang bermain boneka, dakon, atau sedang makan Sekalipun bisa kita ajak belajar, tergantung kreatifitas ibua
Selain itu perhatikan juga keluhan anak, ketika anak bilang capek, mungkin itu menunjukkan bahwa anak tak menikmati belajarnya. Maka orang tua perlu merubah suasana belajarnya (tempat atau metodenya ) sehingga anak akan merasa enjoy belajar.
Intinya , tumbuhkanlah kemampuan anak sealamiah mungkin dan tanpa paksaan.dan jangan lengah, dengan dalih bahwa kemampuan anak berbeda akhirnya kita menyerah dan membiarkan anak kita tidak belajar ketika sulit untuk diajak belajar.harusnya kondisi anak kita yang sulit ini memotivasi orang tua untuk menemukan trik-trik baru yang menyenangkan dalam mengajari mereka.
Jika anak merasa "enjoy" (menikmati belajar sambil bermain), maka kedepan ia akan memiliki ketertarikan belajar dan akhirnya kebiasaan belajar yang kita lakukan bersama anak akan membentuk budaya belajar sehingga ketika besar nanti anak akan belajar dengan sendirinya tanpa kita suruh belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar